Jumat, 20 Juni 2014

DIKSI DAN PILIHAN KATA


}  Diksi = piliha kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
}  Semakin tepat pilihan kata yang digunakan oleh seseorang, akan semakin baik interpretasi yang diucapkan atau diungkapkan, sehingga pendengar atau pembaca bisa menangkap dengan baik apa yang dimaksud oleh pembicara atau penulis.
Ketepatan pemilihan kata bertujuan :
}  Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan pembicara atau penulis.
}  Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna
}  Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis atau pembaca
}  Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan
}  Untuk itu diperlukan sesuatu yang disebut dengan kesesuaian pilihan kata dan ketepatan pilihan kata walaupun kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda.
}  Penguasaan kosa kata tidak akan pernah terlepas dari kemampuan menggunakan pilihan kata secara tepat.
Syarat-syarat ketepatan diksi
  1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi
  2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim
  3. Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya
  4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan.
  5. Waspada terhadap penambahan imbuhan asing
  6. Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat
  7. Membedakan kata umum dan katab khusus dengan cermat
  8. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal
  9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi
  10. Menggunakan kata abstrak dan konkret dengan cermat
  11. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belumd apat dipastikan.
MAKNA KATA   
}  Berdasarkan jenis semantik :
  1. Makna leksikal
  2. Makna gramatikal
}  Berdasarkan ada tidaknya referen pada sebuah kata atau leksem dibedakan menjadi:
  1. makna referensial
  2. Makna nonreferensial
}  Berdasarkan ada atau tidaknya nilai rasa pada sebuah kata atau leksem dibedakan menjadi :
  1. Denotatif, yaitu makna yang wajar sesuai dengan apa adanya, makna yang digunakan secara jelas/eksplisit.
  2. Konotatif, yaitu makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
}  Berdasarkan ketepatan maknanya dibedakan menjadi :
  1. Makna kata
  2. Makna istilah atau makna umum dan khusus
}  Kata umum adalah kata yang cakupan maknanya lebih luas (hipernim) / (denotatif)
}  Kata khusus adalah kata yang cakupan maknanya lebih sempit atau terbatas (hiponim) / (konotatif)
Contoh :               kata umum : melihat
                                kata khusus : menyaksikan, meneliti, memeriksa, melirik, melotot
}  Berdasarkan ada tidaknya hubungan makna sebuah kata dengan makna kata lain :
  1. Makna konseptual
  2. Makna asosiatif
}  Berdasarkan bisa atau tidaknya diramalkan atau ditelusuri baik secara leksikal maupun gramatikal :
1. Idiomatik
}                  Idiom adalah ungkapan bahasa yang artinya tidak secara langsung dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya, contoh : gulung tikar, adu domba, muka tembok, kata-kata tersebut tidak bisa dipertukarkan.
}  Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif.
2. Peribahasa

Ø  Makna peribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar