PENERAPAN FUZZY LOGIC
UNTUK PENGATURAN
SUHU RUANGAN PADA
PENDINGIN RUANGAN (AC)
Abstrak
Kebutuhan kenyamanan pada abad ini seperti sebuah
kebutuhan pokok yang mendasar, pendingin ruang (AC) misal nya ibarat sebuah
benda yang harus ada pada tempat yang dihuni oleh manusia. Akan tetapi semakin
banyak jumlah orang di dalam ruangan maka semakin besar daya AC yang
dibutuhkan, karena pada dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan
mengeluarkan suhu tubuh yang cukup tinggi, begitu juga dengan besar ruangan.
Suhu yang dikeluarkan pendingin ruangan (AC) terkadang terasa cukup, terlalu
sejuk, kurang sejuk dan lain sebagainya di kulit manusia. Dengan Inferensi
Fuzzy dapat ditentukan suhu optimal yang akan dikeluarkan oleh pendingin ruangan
pada ruang tertutup berdasarkan jumlah orang dewasa, besar ruangan , jumlah
pendingin ruangan dan spesifikasi besaran daya kompresor AC yang digunakan.
Suhu
yang optimal akan memberi pengaruh positif bagi kesehatan dan penghematan
energy.
Kata Kunci : Pendingin Ruang,Inferensi fuzzy,Kompresor
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengurangi pemakaian energi dan kenyamanan merupakan dua
pertimbang yang saling bertolak belakang .Aktivitas
kehidupan di kota besar baik diperkantoran maupun tempat tinggal .Bagi sebagian
orang tidak dapat lepas dari keberadaan alat
pendingin ruangan (AC), terlebih bagi yang bekerja atau tinggal di gedung-gedung yang bertingkat. Pendingin
ruangan digunakan untuk membuat temperatur udara di dalam suatu ruangan menjadi
nyaman karena kemampuan alat tersebut yang mampu mengubah suhu (temperatur)
udara dan kelembaban sesuai yang kita kehendaki.Namun ini
bertolak belakang dengan kondisi cadangan energi yang tiap hari kian menipis
dan tidak dapat diperbaharui dengan cepat denga demikian,
Semakin banyak jumlah orang di dalam ruangan maka semakin besar daya AC yang
dibutuhkan karena pada dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan
suhu tubuh yang cukup tinggi, begitu juga dengan besar ruangan. Sehingga kita butuh metode fuzzy ini untuk digunakan dalam pengaturan suhu
(AC) secara otamatis
1.2
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan sebuah cara
dengan menggunakan metode Fuzzy sehingga dapat mengoptimalkan pendingin ruangan
(AC) pada sebuah ruangan dengan jumlah orang , besar ruangan, besaran daya
kompressor dan banyak (AC) yang di gunakan.
Sehingga dengan demikiain kita dapat mengoptimalkan
kinerja (AC) pada saat di butuhkan dan
saat tidak dibutuhkan dan yang pasti nya akan berdampak pula dengan
pengematan energy dalam pengoperasian (AC) tersebut.
BAB 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendingin Ruangan (AC)
Bagian-bagian
dari Air Conditioner( AC ) adalah meliputi, Kompresor, Kondensor, Evapurator,
Pengering, Pipa Kapiler Atau Ekspansi, Straeiner ( filter ).
Kompresor
Gambar 1. Komponen pada AC
|
Kondensor
Kondensor adalah
alat untuk membuat kondensasibahan pendingin gas dari kompresor dengan suhu
tinggi dan tekanan tinggi.
Evaporator
Evaporator
merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai penguapan.
Pengering
Pengering
terdiri dari sebuah silinder yang berisi desikan. Desikan tersebut dibungkus
dengan maksud untuk mempermudah saat penggantiannya. Fungsi lain dari
pembungkus desikan tersebut agar serbuk desikan yang halus tidak keluar dari
pengering dan ikut larut bersama refrigerant. Sedangkan pengering sendiri
berfungsi untuk menghilangkan uap air dari refrigerant.
Pipa
kapiler atau ekspansi
Pipa kapiler
adalah suatu pipa pada mesin pendinginyang mempunyai diameterpaling kecil jika
dibandingkan dengan pipa – pipa yang lainya. Pipa kapiler ini biasanya
berukauran diameter 0,8 – 2,0 mm dengan panjang kurang lebih 1 meter. Pipa
kapiler berfungsi untuk menurunkan tekananan mengatur cairan refrigerant yang
mengalir di pipa kapiler. Ekspansi berfungsi sebagai pengontrol refrigerant yang
mengalir dari pipa ke pipa
Lainya
2.2 Cara kerja mesin pendingin ruangan (AC)
Secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai
berikut:
1. Udara di dalam ruangan dihisap
oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan
pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan
menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap
dan dikumpulkan dalam penampung uap.
2. Tekanan uap yang berasal dari
evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung,
temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam
kondensor.
3. Untuk menurunkan tekanan cairan
refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju
aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4. Pada saat udara keluar dari
condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara
pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan
panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5. Pada sirkulasi udara dingin
terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu
dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.
6. Udara dalam ruang menjadi lebih
dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh
sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan
dengan pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di
sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin
dari sebelumnya.
7. Suhu di luar ruangan lebih panas
dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh
kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan
komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara
kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas
sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8. Gas refrigerant bersuhu tinggi
saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin
pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin
dalam condensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.
9. Karena air atau udara pendingin
menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas
pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini,
kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian
ini akan berulang kembali seperti di atas.
3. Pemilihan Suhu Optimal
Pendingin Ruangan
Penentuan Suhu Optimal
dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan lokasi ( dapat dilakukan dengan
pengukuran tempat , wawancara, melihat spesifikasi AC , atau cara lainnya ) dan
penetuan kebiasan sang pemilik pendingin ruangan tersebut.
Suhu optimal yang terdapat
pada objek penelitian saat ini adalah Suhu Dingin, Suhu Sedang, dan Suhu Sejuk .
Masing-masing suhu optimal mempunyai kriterian tertentu untuk mendapat kan suhu
AC yang diinginkan . Untuk besar ruangan
diperoleh dari luas ruangan . Untuk jumlah orang di peroleh dari banyak nya
orang yang mendiami ruangan tersebut.Untuk besardaya diperoleh dari spesifikasi
AC yang di gunakan . Dan untuk banyak nya di AC diperoleh dari berapa AC yang
di gunakan pada ruangan tersebut.
4. Metodologi Penelitian
Penelitian diawali dengan
pengumpulan data dari Jumlah orang pada ruangan, Besar ruangan, besaran daya
kompressor dan banyak AC . Objek penelitian ini adalah salah satu merk AC Panasonic
Eco smart dan ruang keluarga. Data-data yang di kumpulkan kemudian di
pilah-pilah sesuai dengan kebutuhan data penelitian, kemudian dilakukan proses
perhitungan secara manual.
5. Pembahasan dan Hasil
Setelah proses pengumpulan
data dan memilah data mana yang diperlukan penelitian menghasilkan data dari
ruang keluarga yang menggunakan Panasonic CS-PC7NKJ 3/4pk (lihat tabel 1) . LR
merupakan nilai rata-rata untuk Besar ruangan pada ruangan keluarga tersebut
yaitu nilai luas dari ruangan tersebut (m2) yang di hitung dari
Lebar,panjang dan tinggi dari ruangan keluarga tersebut. JO merupakan jumlah
orang yang mendiami ruangan tersebut .Sedangkan BD merupakan nilai Besaran daya
dari Spesifikasi AC yang di gunakan dengan b esaran AC yang digunakan adalah
satuan PK (Paard Kracht) yang setara dengan 9000 BTU/hr (British Thermal Unit)
Dan yang terakhir BAC merupakan jumlah AC yang digunakan pada ruangan tersebut.
Berdasarkan data diatas
maka dapat dikelompokkan ke dalam 3 model variabel fuzzy yaitu LR, terdiri atas
3 himpunan fuzzy ( kecil,sedang,besar) , JO (sedikit,sedang,banyak) , BD
(kecil,sedang,tinggi) dan BAC (Sedikit,sedang,banyak) dengan variabel dan
semesta pembicaraan seperti ditunjukan pada tabel 2, sedangkan himpunan fuzzy
yang terbentuk seperti ditunjukan pada tabel 3.
Proses fuzzyfikasi di
awali dengan melakukan pengujian terhadap AC Panasonic CS-PC7NKJ 3/4pk yang berada
di ruangan keluarga Lita yang memiliki nilai
LR =26,4 m2, JO = 4 orang ,BD = ¾ pk atau 0,75
pk dan BAC = 1 AC .Untuk mengetahui Suhu optimal AC mana yang cocok dengan
kondi ruang keluarga lita, maka pertama kali dilakukan perhitungan nilai
derajat keanggotaan untuk masing-masing nilai yang dimiliki ( LR,JO,BD dan BAC
)
Tabel 1. Contoh
Kasus
|
Merek AC
|
Ruangan
|
LR
|
JO
|
BD
|
BAC
|
Panasonic CS-PC7NKJ 3/4pk
|
Ruangan keluarga
Lita
|
26,4
|
4
|
0,75
|
1
|
Tabel 2.
Variabel dan Semesta Pembicaraan
|
Fungsi
|
Nama Variabel
|
Semesta Pembicaraan
|
Keterangan
|
Input
|
LR
|
[
20 – 60]
|
Nilai rata-rata untuk kategori Besar ruangan
|
JO
|
[
3 – 10 ]
|
Nilai rata-rata untuk kategori Jumlah Orang
|
|
BD
|
[
0,5 – 4 ]
|
Nilai rata-rata untuk kategori kelas Besar Daya
|
|
BAC
|
[
0,5 – 5 ]
|
Nilai rata-rata untuk kategori kelas Banyak AC
|
|
Output
|
Suhu Optimal
|
[
16 – 26 ]
|
Nilai yang memenuhi untuk Suhu Optimal AC
|
Tabel 3.
Himpunan Fuzzy
|
Fungsi
|
Nama
Variabel
|
Himpunan
Fuzy
|
Semesta
Pembicaraan
|
Domain
|
Input
|
LR
|
Kecil
|
[
20 – 60]
|
[20 – 35]
|
Sedang
|
[20 – 60]
|
|||
Besar
|
[45 – 60]
|
|||
JO
|
Sedikit
|
[
3 – 10 ]
|
[3 – 5]
|
|
Sedang
|
[3 – 10]
|
|||
Banyak
|
[7 – 10]
|
|||
BD
|
Kecil
|
[
0,5 – 4 ]
|
[0,5 – 1]
|
|
Sedang
|
[0,5 – 4]
|
|||
Tinggi
|
[2 – 4]
|
|||
BAC
|
Sedikit
|
[
0,5 – 5 ]
|
[0,5 – 2]
|
|
Sedang
|
[0,5 – 5]
|
|||
Banyak
|
[3 – 5]
|
|||
Output
|
Suhu Optimal
|
Dingin
|
[
16 – 26 ]
|
[16 – 20]
|
Sedang
|
[16 – 26]
|
|||
Sejuk
|
[24 – 26]
|
Perhitungan
nilai derajat keanggotaan :
Pada nilai keanggotaan LR ,
diperoleh himpunan KECIL dengan derajat keanggotaan 0,57 dan SEDANG sebesar
0,42 ( Lihat grafik derajat keanggotaan LR pada gambar 2).
45
|
Gambar 2
/ GAMBAR 6.1. Grafik derajat keanggotaan
untuk LR
Pada nilai keanggotaan JO , diperoleh himpunan KECIL
dengan derajat keanggotaan 0,5 dan SEDANG sebesar 0,5 ( Lihat grafik derajat
keanggotaan JO pada gambar 3).
7
|
Pada nilai keanggotaan BD , diperoleh himpunan KECIL
dengan derajat keanggotaan 0,5 dan SEDANG sebesar 0,5 ( Lihat grafik derajat
keanggotaan BD pada gambar 4).
2
|
Pada nilai keanggotaan BAC , diperoleh himpunan KECIL
dengan derajat keanggotaan 0,66 dan SEDANG sebesar 0,33 ( Lihat grafik derajat
keanggotaan BD pada gambar 5).
3
|
Proses
fuzzyfication menghasilkan delapan
fuzzy input yakni, LR dengan himpunan Kecil (0.57) dan Sedang (0.42), JO dengan himpunan Sedikit
(0.5) dan Sedang (0. 5), BD
dengan himpunan Kecil (0.5) dan Sedang (0. 5) serta BAC dengan himpunan Sedikit (0.66) dan Sedang (0.33). Proses selanjutnya
adalah melakukan inferensi terhadap Variabel Suhu Optimal dengan cara yang sama di atas,
pada kasus ini kami menggunakan fungsi trapesium untuk mendefinisikan nilai
linguistik nya sebagai berikut (lihat gambar 5) :
(berdasarkan
rumus)
Langkah selanjutnya adalah dengan
mendefinisikan aturan fuzzy yang akan digunakan. Dari sejumlah variabel yang
ada diperoleh sebanyak 43 atau 64
aturan fuzzy yang terbentuk. Hasil fuzzyfication terhadap nilai LR,JO,BD dan BAC kemudian dimasukan ke dalam aturan
fuzzy yang terbentuk, sehingga memperoleh aturan baru sebanyak aturan
sebagai berikut
Langkah
selanjutnya adalah dengan mendefinisikan aturan fuzzy yang akan digunakan. Dari
sejumlah variabel yang ada diperoleh sebanyak 43
atau 27 aturan fuzzy yang terbentuk. Hasil fuzzyfication terhadap nilai LR, JO
BD dan BAC kemudian dimasukan ke
dalam aturan fuzzy yang terbentuk, sehingga memperoleh aturan baru sebanyak
delapan aturan sebagai berikut :
1)
If
LR Kecil AND JO Sedikit AND BD Kecil BAC Sedikit
2)
If
LR Kecil AND JO Sedikit AND BD Sedang BAC Sedikit
3)
If
LR Kecil AND JO Sedang AND BD Kecil BAC Sedikit
4)
If
LR Kecil AND JO Sedang AND BD Sedang BAC Sedang
5)
If
LR Kecil AND JO Sedikit AND BD Kecil BAC Sedang
6)
If
LR Sedang AND JO Sedang AND BD Sedang BAC Sedang
7)
If
LR Sedang AND JO Sedang AND BD Kecil BAC Sedang
8)
If
LR Sedang AND JO Sedikit AND BD Sedang
BAC Sedang
9)
If
LR Sedang AND JO Sedikit AND BD Kecil BAC Sedikit
10)
If
LR Sedang AND JO Sedang AND BD Sedang BAC Sedikit
Dengan
menggunakan metode inferensi Mamdani, diperoleh proses inferensi dengan
menggunakan aturan Conjunction ( ^ ) terhadap kedelapan aturan baru di atas,
untuk mengambil derajat keanggotaan minimum dari nilai linguistik yang ada.
Berikut ini adalah aturan baru sementara yang diperoleh:
·
If
LR Kecil (0.57) AND JO Sedikit (0.5) AND BD
Kecil (0.5) BAC Sedikit (0.66) THEN Suhu Optimal
Dingin (0.5)
·
If
LR Kecil (0.57)
AND JO Sedikit (0.5)
AND BD Sedang (0.5) BAC Sedikit
(0.66) THEN Suhu Optimal Dingin (0.5)
·
If
LR Kecil (0.57)
AND JO Sedang (0.5)
AND BD Kecil (0.5) BAC Sedikit
(0.66) THEN Suhu Optimal Dingin (0.5)
·
If
LR Kecil (0.57)
AND JO Sedang (0.5)
AND BD Sedang (0.5) BAC Sedang (0.33) THEN Suhu Optimal
Sedang (0.33)
·
If
LR Kecil (0.57)
AND JO Sedikit (0.5)
AND BD Kecil (0.5) BAC Sedang
(0.33) THEN Suhu Optimal Dingin (0.33)
·
If
LR Sedang (0.42) AND JO Sedang (0.5)
AND BD Sedang (0.5)
BAC Sedang (0.33) THEN Suhu
Optimal Sejuk (0.33)
·
If
LR Sedang (0.42) AND JO Sedang (0.5)
AND BD Kecil (0.5)
BAC Sedang (0.33) THEN Suhu
Optimal Sejuk (0.33)
·
If
LR Sedang (0.42) AND JO
Sedikit (0.5) AND BD
Sedang (0.5) BAC Sedang
(0.33) THEN Suhu Optimal Sedang (0.33)
·
If
LR Sedang (0.42) AND JO
Sedikit (0.5) AND BD
Kecil (0.5) BAC Sedikit
(0.66) THEN Suhu Optimal Dingin (0.42)
·
If
LR Sedang (0.42) AND JO
Sedang (0.5) AND BD
Sedang (0.5) BAC Sedikit
(0.66) THEN Suhu Optimal Sejuk (0.42)
Berdasarkan perhitungan di atas,
diperoleh 8 nilai linguistik dengan nilai derajat keanggotaan yang berbeda,
yakni :
- · Suhu Optimal Dingin (0.5)
- · Suhu Optimal Dingin (0.5)
- · Suhu Optimal Dingin (0.5)
- · Suhu Optimal Sedang (0.33)
- · Suhu Optimal Dingin (0.33)
- · Suhu Optimal Sejuk (0.33)
- · Suhu Optimal Sejuk (0.33)
- · Suhu Optimal Sedang (0.33)
- · Suhu Optimal Dingin (0.42)
- · Suhu Optimal Sejuk (0.42)
(ini
dimabil dari nilai rendah, sedang)
Langkah
selanjutnya adalah, gunakan aturan disjunction ( V ) untuk menentukan nilai
derajat keanggotaan maksimum dari nilai-nilai linguistik yang dihubungkan :
· Suhu
Optimal is Dingin
(0.5) ᴠ Suhu Optimal is
Dingin (0.5) v Suhu
Optimal is Dingin
(0.5) v Suhu Optimal is
Dingin (0.33) v Suhu
Optimal is Dingin
(0.42) Dihasilkan Suhu Optimal is
Dingin (0.5)
· Suhu
Optimal is SEDANG
(0.33) ᴠ Suhu Optimal is
SEDANG (0.33) Dihasilkan Suhu Optimal is
SEDANG (0.33)
· Suhu
Optimal is SEJUK
(0.33) ᴠ Suhu Optimal is
SEJUK (0.33) ᴠ Suhu Optimal is
SEJUK (0.42) Dihasilkan
Suhu Optimal Is
SEJUK (0.42)
Dengan menggunakan proses clipping pada
Mamdani, dapat digambarkan 3 fuzzy set dalam bentuk grafik sesuai dengan
derajat keanggotaan sesuai dengan variabel jurusan yaitu Dingin (lihat gambar 7), Sedang (lihat gambar 8) dan
Sejuk (lihat gambar 9).
Gambar 7.
Derajat Keanggotaan untuk Suhu Optimal Dingin
Gambar
8. Derajat Keanggotaan
untuk Suhu Optimal Sedang
Gambar
9. Derajat Keanggotaan
untuk Suhu Optimal Sejuk
Setelah
itu, di lakukan lah proses composition
dari 3 fuzzy set di atas sehingga menghasilkan fuzzy set tunggal. Lalu di tentukan titik-titik
pada area abu-abu secara acak untuk melakukan perhitungan selanjutnya, misalkan
titik-titik tersebut adalah : 16,
16.5, 17, 17.5, 18, 18.5 , 20, 21.5, 22.5, 24, 24.5, 25.5, 26 (lihat
gambar 10). Kemudian masukan
titik-titik sembarang tersebut ke dalam persamaan di bawah ini:
Sehingga
diperoleh :
0,5=-dari
nilai derajat keanggotaan dingin. Gambar 7
Gambar 10. Fuzzy Set
Tunggal proses komposisi
Dengan melihat nilai akhir
perhitungan,dimana nilai 20.31 berada di nilai
interval Sedang maka suhu
ruang keluarga Lita bisa dipastikan Berada di Suhu Optimal Sedang. Pengujian terhadap data nilai yang lain kemudian
dilakukan dengan menggunakan tools Fuzzy Inference System (FIS) pada MATLAB dan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Data Penelitian
Merek AC
|
Ruangan
|
LR
|
JO
|
BD
|
BAC
|
Suhu Optimal
|
Panasonic CS-PC7NKJ 3/4pk
|
Ruangan keluarga
Lita
|
26,4
|
4
|
0,75
|
1
|
Sedang
|
6. Kesimpulan
Penelitian ini telah berhasil melakukan
analisa terhadap datasebuah ruang
keluarga bertujuan untuk melakukan pemilihan Suhu optimal terhadap
keadaan ruangan tersebut menggunakan konsep Fuzzy Logic
dengan inferensi Mamdani. Hasil menunjukkan bahwa pemilihan Suhu Optimal bisa
dilakukan secara objektif menurut data
di lapangan. Pada kasus penelitian ini, pemilihan Suhu Optimal
mengesampingkan faktor keinginan
pemilik AC dalam menggunakan suhu yang dia inginkan ,
karena perhitungan hanya berdasarkan data yang ada di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).
Yogyakarta: Graha Ilmu
Anita Desiani,Muhammad Arhami.2006.Konsep Kecerdasan Buatan.Yogyakarta :C.V
Andi Offset
Kartina Diah KW,ST, Zulfa Noviardi.2010. Penerapan Inferensi Fuzzy Untuk
Kendali Suhu
Ruangan Pada Pendingin Ruangan (Ac). Yogyakarta
Sumber :
Http://Repository.Upnyk.Ac.Id/399/1/D4_Penerapan_Inferensi_Fuzzy_Untuk_Kendali_Suhu_Ruangan_Pada_Pendingin_Ruangan__Ac_.
Ion Iancu. A Mamdani Type Fuzzy Logic Controller.University of
Craiova.Romania
Sumber :
Devi Nova Riza.Fuzzy logic dengan menggunakan mamdani
Sumber :
Sudirman.2011.Studi Eksperimental Pengontrolan Air
Conditionig System Dengan Fuzzy Logic Control.Denpasar
Sumber : Www.Pps.Unud.Ac.Id/Thesis/Pdf_Thesis/Unud-342-123102720-Tesis
Sudirman Teknik Mesin Unud
Amiya Patanaik.Fuzzy Logic Control of Air
Conditioners.India
AC Panasonic Eco
Smart Hemat Listrik 30% dan Tahan Lama
Sumber : Http://Cvasiamandiri.Com/2012/04/09/Ac-Panasonic-Type-Baru-Hemat-Listrik-Dan-Tahan-Lama.Html
AC
Inverter, Apa Hebatnya?.
Cara
Menghitung Kebutuhan Kapasitas Ac Ruangan.
Sofyan.
Perinsip kerja air conditioner.
permisi mas. boleh minta pdf file ini gak?
BalasHapussaya lg mau buat alat mengenai alat pintar pengatur suhu ruangan jg ini. boleh gak saya jadikan referensi saya? terima kasih banyak
Mas, saya butuh perhitungan detailnya untuk batas batas himpunan fuzzy nya
BalasHapusUntuk yang 0,5 ; 0,33 ; dan 0,42 itu saya sudah paham
Nah setelah itu bagaimana untuk menentukan Momen M dan Surface Area A?
iya ini bagaimana
HapusPerhitungn di excel nya ada gk mbak
BalasHapusmas saya boleh minta file pdf nya ga ?
BalasHapusmaaf apa bisa share pdf nya gan..
BalasHapus