Senin, 03 Oktober 2011

TEORI – TEORI PROSES TERJASINYA BUMI


1. TEORI KABUT ( NEBULA ) / Immanuel kant

Tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula), yang tersiri atas bermacam-macam gas. Nebula tersebut berpilin lambat. Gas–gas yang berukuran besar menarik gas-gas yang berukuran kecil sehingga membentuk gumpalan gas yang mirip dengan cakram. Ketika cakram tersebut memepat, sebagian besar gas berada di pusat cakram. Pusat cakram membentuk gumpalan kabut bermassa besar yang kemudian menjadi matahari. Adapun gas-gas di bagian tepi mengalami penurunan suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

  1. TEORI KABUT ( NEBULA ) / piere simon de laplace

Tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Karena kabut selalu memancarkan panas di alam semesta yang dingin, kabut tersebut mengalami penyusutan dan membentuk bola gas. Penyusutan itu menyebabkan pilinan bola gas makin cepat. Akibatnya terjadi pemepatan di kedua kutubnya dan melebar di bagian ekuator menyerupai gelang gelang karena penumpukan gas.

Pilinan bola gas yang cepat menyebabkan massa gas di ekuator semakin menjauh dari bola gas, kemudian membentuk bola-bola gas yang lebih kecil dan mengelilingi bola gas awal. Bola-bola gas kecil tesebut kemudian mendingin mejadi planet, sedangkan bola gas awal menjadi matahari.

  1. TEORI BINTANG KEMBAR / R.A. Lyttleton

Teori ini menyatakan bahwa galaksi berisi banyak kombinasi bintang kembar. Oleh karena itu, lyttelon juga menganggap matahari memiliki sebuah bintang sebagai kembarannya. Bintang kembaran tersebut kemudian meledak mejadi unsur-unsur gas dan terperangkap oleh gaya gravitasi matahari. Awan gas kemudian mendingin membentuk planet-planet dan satelit-satelitnya yang mengelilingi matahari dan membentuk tata surya.

  1. TEORI PLANETESIMAL / Chamberlin dan Moulton

Tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau pilin sehingga di sebut kabut pilin. Di dalam kabut itu terdapat material-material padat yang di sebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai orbit bebas sehingga menjadi tabrakan-tabrakan. Dengan adanya gaya gravitasi, terbentuklah gumpalan-gumpalan yang besar dan lebih pampat. Gumpalan terbesar terletak di tengah (pusat) kabut dan menjadi pusat peredaran yang kemudian disebut matahari. Adapun gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama-sama berevolusi terhadap matahari.

  1. TEORI AWAN DEBU( PROTO PLANET ) / Gerard P. Kuiper

Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang jumlahnya sangat banyak. Lebih dari 15.000 juta tahun yang lalu salah satu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan.

Dengan adanya pilinan, gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram yaitu tebal di bagian tengah dan pipih di bagian tepinya. Bagian tengah yang tebal berpilin lebih lambat dari pada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan cahaya. Bagian tengah itu kemudian menjadi matahari.

Partikel-partikel di bagian tepi yang tepi yang berpilin cepat menyebabkan gumpalan-gumpalan awan gas dan debu terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan gumpalan itu kemudian kemudian membeku menjadi bahan planet dan satelitnya. Oleh karena itu, bahan-bahan planet tersebut disebut protoplanet dan teorinya disebut teori dan teorinya disebut teori protoplanet.

  1. TEORI PASANG SURUT / Sir James Jeans dan Harold Jeffreys

tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas pada matahari. Efek pasang itu di sebabkan oleh gaya gravitasi sebuah bintang besar yang melintasi matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian terlepas dari matahari dan mulai mengelilingi matahari. Selanjutnya gas-gas panas berubah menjadi bola-bola cair. Tiap-tiap bola secara perlahan mendingin dan membentuk lapisan keras di sekelilingnya menjadi planet-planet dan satelit-satelit.

0 komentar:

Posting Komentar